Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 14 Desember 2014

TUGAS

Gizi Dan Kesehatan AUD

logo-unp


OLEH :
ANNISA MUHARRAMAH
NIM : 1200835


JURUSAN PG_PAUD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
Keselamatan Anak dan Lingkungan
A.    Anak dan lingkungan
Lingkungan sekolah adalah sekolah beserta segala isinya serta halaman maupun sekelilingnya. Kondisi seorang anak TK memiliki beberapa kelemahan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seorang anak TK masih belajar mengenal berbagai benda yang ada, bentuk maupun fungsinya.seorang anak TK belum mengalami masalah dengan sesuatu benda yang ada di lingkungannya, karena selama ini dijaga oleh orang tuanya agar tidak sampai terkena sesuatu yang berbahaya atau dilindungi. Sehingga ada kemungkinan ia tidak tahu bahwa ada bahaya di lingkungannya atau ia akan amat takut dengan beberapa hal karena selalu diberi peringatan.
B.     Penyebab anak usia TK mengalami kecelakaan
Anak usia TK adalah manusia yang sedang mengalami proses pertumbuhan, baik fisik maupun sosial yang amat awal dalam kehidupan seorang manusia. Hal-hal yang menyebabkan anak TK mengalami kecelakaan yaitu :
a.       Belum bisa memperkirakan atau membedakan tingkat ketinggian dan kerendahan yang benar.
b.      Suka memasukkan benda ke dalam mulut
c.       Belum mengenali atau membedakan benda atau bahan yang berbahaya dan yang tidak berbahaya.
d.      Banyak bergarak, berlari, dan melompat
e.       Keseimbangan tubuh belum sempurna
f.       Suka meniru perbuatan orang lain
g.      Rasa ingin tahu dan suka memegang suatu benda yang terjangkau
Ketujuh penyebab kecelakaan tersebut adalah beberapa diantara berbagai penyebab yang dapat disebabkan anak kurang berhati-hati maupun kelalaian orang dewasa yang berada disana dan bertanggung jawab akan lingkungan anak.
C.     Kecelakaan yang mungkin terjadi pada anak di dalam maupun di luar kelas
a.       Terjatuh
1)      Keadaan yang sering menyebabkan anak jatuh
Contohnya:
-          Adanya benda yang terdapat dilantai, perabotan yang menonjol bagian bawah, lantai yang tidak rata permukaannya yang dapat menyebabkan anak tersandung.
-          Lantai yang licin karena basah, berminyak, berlumut atau benda licin seperti kulit buah, dapat menyebabkan anak terpeleset atau tergelincir
-          Permainan antar anak seperti mendorong, menabrak, menarik dapat menyebabkan anak kehilangan keseimbangan dan jatuh.
-          Posisi tempat berada anak seperti tempat tinggi, lereng yang curam yang menyababkan jatuh.
-          Keadaan kesehatan anak, khususnya kesehatan mata seperti rabun senja karena kekurangan vitamin A.
2)      Pencegahan agar anak tak terjatuh
Tindakan yang pertama adalah dengan menghilangkan penyebabnya yaitu :
-          Lantai yang bersih, kering dan rata
-          Barang-barang tidak bertebaran dilantai
-          Pencegahan anak naik suatu tempat tinggi yang berbahaya
3)      Akibat anak jatuh
Umumnya anak jatuh mengalami benturan pada bagian kepala atau bagian tubuh lainnya. Akibatnya dapat berupa gejala ringan ataupun berat yaitu :
-          Gejala ringan, anak memar atau benjol
-          Gejala sedang, terdapat luka berdarah, nyeri dan gigi goyang
-          Gejala berat, pingsan, muntah, keluar darah dari hidung/telinga, gigi patah
4)      Tindakan pertolongan sederhana
a)      Gejala ringan
Penanggulangannnya adalah memar atau benjol dikompres dengan air dingin. Jika ada luka ditangani dengan mengikuti petunjuk P3K.
b)      Gejala sedang
Jika luka berdarah, setelah telah ditangani secara P3K, perlu diperhatikan seperti, untuk perdarahan yang banyak, perlu dibawa segera ke puskesmas atau dokter terdekat. Jika gigi goyang, dilaporkan kepada orang tua untuk ditangani oleh dokter gigi.
c)      Gejala berat
Perhatikan benar-benar penanganan P3K, kemudian harus segera dibawa ke puskesmas atau dokter secepatnya. Tindakan P3K hanya merupaka tindakan awal dan pencegahan kepada keadaan yang lebih berbahaya.

b.      Keracunan
1)      Penyebab keracunan
a)      Makanan yang beracun karena bahannya mengandung racun atau jasad renik penyebab keracunan dan makan basi
b)      Obat-obatan
c)      Cairan pembersih
d)     Bahan bakar
e)      Obat anti hama atau peptisida dan obat anti serangga insektisida
f)       Gigitan binatang atau serangga berbisa di lingkungan sekolah yang kurang bersih
g)      Pupuk tanaman
2)      Pencegahan keracunan
Lakukan tindakan pengamanan bahan yang berbahaya dan jaga kebersihan yaitu :
-          Bahan-bahan yang dapat menimbulkan keracunan disimpan di tempat yang sulit dicapai anak, dalam lemari yang terkunci.
-          Obat yang diminum dan obat luar diletakkan terpisah dan diberi tanda yang jelas
-          Bahan pembasmi serangga dan hama, pupuk, obat-obatan pembersih agar disimpan di tempat tersendiri yang sulit dijangkau anak dalam keadaan tertutup rapat.
-          Bersihkan seluruh lingkungan dan ruangan yang ada secara baik dan teratur
-          Anak diberi pengertian mengenai bahan-bahan maupun serangga yang berbahaya bagi dirinya.
3)      Akibat anak keracunan
Akibat keracunan terlihat dari beberapa gejala yang mungkin timbul :
a)      Gejala keracunan sedang:
-          Pusing, sakit kepala
-          Mual, muntah, sakit perut, mencret
-          Luka atau tanda bekas gigitan
-          Bengkak, nyeri, perubahan warna kulit
b)      Gejala keracunan berat
-          Kejang-kejang
-          Sesak napas
-          Lemas, pucat, berkeringat
-          Pingsan
-          Mulut berbusa
4)      Tindakan pertolongan awal
a)      Bila anak termakan atau terminum bahan beracun, usahakan agar keluar dari tubuhnya dengan cara dimuntahkan:
-          Masukkan jari tangan ke tenggorokan anak
-          Minumkan satu gelas air hangatdi campur garam sabanyak satu sendok makan
b)      Setelah muntah, berikan anak susu cair atau putih telur. Anak yang muntah taupun tidak, segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
c)      Bahan makana atau zat beracun yang termakan atau terminum dibawa ke puskesmas atau kerumah sakit, agar dapat segera ditangani sesuai degan racun yang masuk ke tubuhnya
d)     Gigitan binatang berbisa ditangani dengan cara: lakukan balut ikat pada bagian atas dari gigitan.luka gigitan dicuci dengan larutan encersoda kue, dan anak segera dibawa ke puskesmas atau tumah sakit.

c.       Kemasukkan benda asing
1)      Penyebab
Sifat anak yang ingin tahu mengenai suatu benda, menyebabkan anak melakukan ini, umumnya yang dimasukkan adalah :
a)      Benda tumpul
b)      Benda tajam
c)      Serangga
2)      Pencegahan
-          Jauhkan benda-benda yang dapat dimasukkan ke mulut, telinga, dan hidung anak dari jangkauan anak
-          Biasakan anak makan/minum dengan sikap yang benar yaitu duduk, tidak berbaring
-          Jangan berikan makan/minum ketika anak sedang menangis
-          Anak dan orang disekeliling anak diberitahu mengenai bahaya tersebut
3)      Akibatnya
-          Telinga : mengakibatkan luka, perdarahan, dan gangguan pendengaran
-          Saluran pernapasan : kesulitan bernafas, sesak dan kebiruan pada bibir
-          Hidung : lubang hidung tersumbat, anak sulit bernafas
-          Saluran pencernaan : benda yang tajam dapat menyebabkan luka
4)      Tindakan pertolongan
a)      Kemasukan benda ke saluran pernafasan :
-          Tunggikan anak dengan posisi kepala lebih rendah dari punggung
-          Tepuk-tepuklah punggung anak agar benda tersebut keluar
b)      Kemasukan benda pada telinga dan hidung segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
c)      Menelan benda tajam: segera di bawa ke puskesmas atau rumah sakit
d)     Menelan benda tidak tajam : bawa langsung ke rumah sakit
e)      Kemasukkan benda ke mata : jika sedikit kotoran yang masuk, dapat dibersihkan dengan kapas. Jika terkena benda tajam, mata ditutup dengan kasa steril, anak dibawa kerumah sakit

d.      Terbakar
1)      Penyebab
-          Api
-          Uap panas
-          Benda panas berupa cairan (air, minyak, gula) dan benda padat ( setrika, rokok, peralatan memasak, lampu dll)
-          Bahan kimia : air aki
-          Sengatan listrik atau petir
2)      Pencegahan
-          Jauhkan benda yang menyebabkan terbakar atau berbahaya misalnya : menutup lubang kontak listrik atau memasang lubang pada tempat yang tinggi.
-          Matikan api atau benda listrik segera bila tidak dipakai atau bila anak berada didekatnya
-          Jauhkan anak dari benda yang menyebabkan terbakar
-          Anak berada didalam rumah bila hujan terutama berpetir
-          Berikan pengertian kepada anak dan orang di sekelilingnya mengenai bahaya yang ada
3)      Akibatnya
a)      Luka bakar ringan, yaitu luka bakar yang tidak luas, tidak mengenai wajah atau bagian vital anak
b)      Luka bakar berat, yaitu luka bakar yang luas wilayahnya dan mencakup sebagian besar dari tubuh, luka bakar pada wajah dan bagian vital anak
4)      Tindakan pertolongan
Luka bakar :
a)      Tahap I
Dinginkan bagian tubuh yang terkena dengan menyiram dengan iar bersih dingin dan mengalir ( bukan air es ) sampai berkurang rasa sakitnya
b)      Tahap II
Lepuh tidak boleh dipecahkan, jika pecah bersihkan dan tutup dengan salep luka bakar. Luka ditutup dengan kain kasa steril
c)      Tahap III
Luka ditutup dengan kasa steril dan anak dibawa ke puskesmas atau rumah sakit
 Kecelakaan tersengat aliran listrik/petir :
-          Berikan napas buatan
-          Luka bakar dirawat
-          Jika tidak sadar, dibawa kerumah sakit

e.       Terluka, terbentur, dan tertumbuk
1)      Penyebab
Anak terluka bila tertusuk suatu benda tajam, sedangkan anak terbentur adalah bila anak ketika sedang bergarak terkena suaru benda besar atau keras. Tertumbuk adalah bila anak tertimpa suatu benda besar dan keras. Luka adalah terputusnya jaringan tubuh oleh kekerasan benda tumpul atau tajam, benda panas atau suhu tinggi.
2)      Pencegahan
-          Letakkan benda yang membahayakan yaitu yang tajam dan benda lainnya pada tempat yang aman bagi anak
-          Jelaskan pada anak dan orang di sekelilingnya mengenai bahaya terluka, terbentur, dan tertumbuk
-          Awasi anak ketika sedang bermain  atau berada si suatu tempat yang membahayakan diri anak
3)      Akibatnya
Terluka oleh benda tajam dapat mengakibatkan luka tusuk, luka potong, dan luka robek serta luka iris. Juga ada luka gigitan seperti gigitan anjing dan ular. Terbentur atau tertumbuk dapat mengakibatkan memar, perdarahan di dalam, lemas atau pingsan
4)      Tindakan pertolongan
a)      Luka iris yang pendek dan dangkal
(1)   Dibersihkan dengan air matang bersih
(2)   Diberi obat merah atau antiseptik
(3)   Dirapatkan atau dibalut atau ditutup dengan plester atau kain kasa yang bersih
b)      Luka iris yang dalam dan panjang, dibersihkan dan ditutup dengan kain kasa steril, anak dibawa ke pukesmas atau rumah sakit
c)      Luka tusuk dibersihkan, ditutup, dan anak dibawa ke [uskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan suntik tetanus
d)     Luka digigit anjing, dibersihkan, dicuci dengan alkohol 70% atau yodium tinctur. Luka ditutup dengan kasa steril. Jika luka cukup parah, anak dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
e)      Luka digigit ular, ular berbisa meninggalkan luka bekas gigi taring.
f)       Bagian yang digigit tidak boleh digerakkan untuk mencegah bisa ular menyebar ke seluruh badan. Di ats luka gigitan diikat dengan sehelai kain yang dilonggarkan       setiap setengah jam. Sebaiknya racun ular dihisap keluar.

f.       Terbekap
Anak seringkali bermain dengan bantal atau benda lain seperti kantong plastik dengan memasukkan kepala ke dalamnya, sehingga anak tidak dapat bernapas karena mulut dan hidungnya tertutup.
1)      Penyebab anak terbekap
Bantal, guling, kain, selimut, kantong plastik
2)      Pencegahan
-          Jauhkan benda penyebab dari jangkauan anak dan cegah anak bermain dengan benda itu
-          Beritahu kepada anak dan orang sekeliling mengenai behaya terbekap
3)      Akibatnya
Anak tidak dapt bernapas, lemas dan pingsan
4)      Tindakan pertolongan
Segera lepaskan anak dari benda yang mengakibatkan anak terbekap

g.      Tenggelam
1)      Penyebab anak tenggelam
-          Bak air
-          Kolam ikan, kolam renag, sungai
-          Sumur terbuka, saluran air yang dalam dan terbuka
2)      Mencegah agar anak tidak tercebur/tenggelam
-          Amankan tempat yang dapat membuat anak tercebur/tenggelam.
-          Buatlah bak air yang cukup tinggi dan tidak terjangkau anak
-          Jaga agar anak tidak bermain di dekat tempat yang membahayakan
-          Jelaskan kepada anak dan orang disekelilingnya bahaya yang ada
3)      Akibat anak tenggelam
-          Terminum air dalam jumlah yang banyak, anak menjadi terbatuk, sesak napas dan lemas
-          Anak tidak dapat bernapas hingga meninggal
Yang terganggu adalah :
·         Paru-paru dan jalan napas
·         Peredaran darah
·         Kesadaran
4)      Tindakan pertolongan
a)      Bebaskan jalan napas yaitu dengan mengeluarkan segal sesuatu yag menyumbat jalan napas, mulut, dan hidung serta bersihkan. Luruskan jalan napas dengan cara : tekan dagu keatas belakang, sampai kepala tertengadah sejauh-jauhnya
b)      Bila belum berhasil, lakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut denga cara :
(1)   Bersihkan jalan napas, mulut, dan hidung dengan cara memegang  anak pada kedua kaki dengan kepala ke bawaj kemudian keluarkan kotoran sisa makanan dari mulut atau dengan cara memukul pelan-pelan punggung anak antara tulang belikat
(2)   Telentangkan penderita
(3)   Tekan kepala ke belakang, tarik dagu anak setinggi-tingginya
(4)   Penolong menarik napas dalam-dalam, letakkan mulut penolong secara terbuka pada mulut dan hidung anak
(5)   Tiupkan perlahan-lahan udara dari mulut penolong ke dalam mulut dan hidung anak, sehingga dadanya membesar
(6)   Sewaktu dilakukan pernapaan buatan, kepala anak diletakkan lebih rendah dan dimiringkan. Perut korban ditekan sehingga air keluar dari mulit korban
(7)   Korban diselimuti supaya hangat. Apabila belum berhasil membuat anak bernapas dan sadar, bawa anak ke puskesmas atau rumah sakit

D.    Pengelolaan lingkungan outdoor di TPA dan Kelompok Bermain
Ada dua alasan penting bermain outdoor diperuntukkan untuk anak-anak usia dini. Pertama, banyak kemampuan anak yang harus dikembangkan dan didapatkan oleh anak. Kedua, kebiasaan orang tua yang menjauhkan area bermain dari anak-anak karena berbagai faktor dan lebih memilih memberikan anak-anak tontonan atau bermain komputer selain itu faktor lingkungan yang tidak aman membuat orang tua menjauhkan anak mereka untuk bermain di luar.
Bermain outdoor membuat anak dapat menikmati kesenangan dan sangat membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Berbagai macam area yang ada di lingkungan bermain outdoor yang dikelilingi alam yang natural sehingga anak-anak dapat mengobservasi benda-benda yang ada disekitarnya.
Hal yang paling penting dari penataan lingkungan outdoor adalah anak mendapatkan pengalaman yang unik. Misalnya science yang datang dengan sendirinya secara natural, yaitu berseksplorasi dan mengobservasi dengan tangannya sendiri. Anak dapat melihat tentang perubahan warna, memegang kulit kayu sebatang pohon, mendengar suara jangkrik atau mencium udara setelah hujan turun, anak-anak menggunakan semua perasaan mereka untuk belajar tentang dunianya. Memperhatikan pentingnya tata lingkungan outdoor untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak maka anda harus memberikan perhatian serius dalam merancang dan menggunakan tempat bermain outdoor.
Prinsip penataan area bermain outdoor pada anak usia dini adalah :
1.      Memenuhi aturan keamanan
2.      Harus sesuai dengan karakteristik alamiah anak
3.      Harus didasarkan pada kebutuhan anak dan
4.      Secara estetis harus menyenangkan

E.     Aplikasi kegiatan outdoor di TPA dan Kelompok Bermain

Spesifikasi alat permainan untuk arena bermain outdoor harus cukup flexible untuk memenuhi kebutuhan dan prasyarat minimal serta memasukkan faktor lokasi, ukuran pagar, tanah lapang, permukaan dan naungan. Dalam merancang tempat bermain outdoor cara yang baik untuk memulai adalah mempertimbangkan beberapa variasi pengalaman yang akan anda berikan kepada anak didik. Beberapa pertimbangan yang dapat menjadi masukan ke dalam area aktivitas anak adalah variasi alat-alat permainan, aktivitas menggali dan menimbun, membersihkan permainan yang membutuhkan keheningan, bermain dengan binatang, berkebun, menjadi tukang kayu.
Kunci sukses dalam menggunakan area outdoor adalah amar, jauh dari kebisingan lalu lintas. Anak dapat dengan leluasa mengekspresikan idenya dengan aktivitas yang dilakukannya. Salah satu faktor keselamatan dan keamanan adalah penyesuaian perlengkapan dan perlatan berkenaan dengan ukuran fisik anak. Kecelakaan sering terjadi apabila perlengkapan dan peralatan tidak cocok dengan kemampuan dan ukuran fisik anak. Alasan mengapa anak-anak merasa tidak nyaman terhadap perlengkapan di area bermain adalah :
1.      Kecenderungan berfokus hanya pada satu aspek situasi;
2.      Kesulitan menilai ukuran;
3.      Anak kurang perhatian terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.
Untuk mencapai tujuan dari area bermain outdoor, pada kegiatan program dapat menambahkan atau menyertakan staf pengajar dan peneliti untuk mendukung hal tersebut dengan melakukan penelitian di area tersebut.
F.      Dasar pengelolaan lingkungan belajar Indoor di lembaga Paud
Lingkungan sebagai unsur yang menyediakan sejumlah rangsangan perlu mendapat perhatian dan perlu diciptakan sedemikian rupa, agar menyediakan objek-objek sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Dalam merencanakan program yang sesuai perkembangan anak, orang dewasa atau pendidik hendaknya melakukan beberapa hal berikut ini :
o   Menyediakan kegiatan berikut peralatan yang bervariasi dan kaya yang dapat dipilih sendiri oleh anak.
o   Menawarkan kepada anak-anak untuk memilih apakah mereka ingin berpartisipasi dalam kelompok kecil atau melakukan kegiatan sendiri (individu)
o   Membantu dan memandu anak-anak yang tidak atau belum mampu memanfaatkan kemudahan dan kesenangan kegiatan pilihan sendiri dalam sesi kegiatan pilihan anak.
o   Memberikan kesempatan kepada anak untuk berinisiatif dan melakukan praktik langsung mengenai kegiatan yang dipilihnya sendiri.

Pendidik perlu menciptakan dan menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan memudahkan sensori anak untuk bersentuhan dengan lingkungan belajar sehingga setiap aspek perkembangan anak dapat berkembang sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan perkembagan anak usia dini, khususnya anak usia tiga sampai dengan empat tahun.
Faktor lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar untuk membedakan kualitas program di lembaga PAUD. Oleh karenanya guru harus lebih berhati-hati dalam merencanakan dan mengorganisir ruang kelas dan peralatannya. Perencanaan dan pengorganisiran ruang kelas secara baik dan berhati-hati akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya :
1.      Membuat pekerjaan guru menjadi mudah,
2.      Hari-hari anak menjadi lebih menyenangkan,
3.      Anak dapat menyelesaikan tugas secara lebih produktif dan tertantang,
4.      Anak-anak akan terus berkeliling dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya tanpa merasa bosan,
5.      Atmosfer kegiatan pembelajaran lebih dapat terantisipasi, cemerlang, inspiratif, menakjubkan, menantang dan memesona.
Ruangan yang perlu disiapkan, antara lain ruangan untuk bayi dan ruangan untuk anak-anak kecil lengkap dengan peralatannya. Ruangan ini disiapkan dengan mengacu pada panduan National Association Education for the Young Children (NAEYC) dalam bukunya Developmentally Appropriate Practice (DAP).
G.    Teknik penataan ruangan dan perlengkapan belajar di lembaga Paud
Pada saat ini pendekatan model sentra menjadi trend dalam menyelenggarakan PAUD, berikut akan dibahas alasan penggunaan sentra dalam PAUD, yang meliputi :
1.      Nilai bermain
Seperti telah kita ketahui bahwa semboyan kegiatan pengembangan pada anak usia dini adalah ”bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain”. Bermain adalah pekerjaan anak-anak dan anak-anak selalu ingin bermain. Dalam bermain anak-anak mengembangkan sesuatu yang berbeda dan membedakan pendekatan yang terbaik. Dalam bermain anak-anak menggunakan bahasa untuk melancarkan kegiatan, menjelajah dan menyaring bahasa mereka ketika mereka bicara dan mendengarkan anak-anak lainnya.
2.      Pusat Minat atau Pusat kegiatan (Sentra)

Salah satu pendekatan yang membantu kreativitas dalam penggunaan perlatan adalah dengan menyediakan salah satu bagian dari kegiatan, minat dan lingkungan dengan mengidentifikasi kegiatan dan peralatan untuk setiap kelompok anak di kelas.
Dalam ruang kelas untuk anak usia dini, lingkungan didesain untuk pengembangan total secara alamiah bagi anak-anak. Kegiatan kelas menyediakan kesempatan pada anak-anak untuk berpartisipasi secara individual dalam tim dan kelompok kecil.
3.      Sentra adalah pembelajaran terpadu
Sentra adalah pembelajaran terpadu yang terbaik. Sentra dapat membantu anak-anak mengembangkan seluruh kemampuannya secara bersamaan. Dalam satu kegiatan belajar, anak-anak dapat mengembangkan aspek bahasa, kognitif fisik motorik, sosialemosionalnya dalam satu kesempatan.
Penataan ruangan di lembaga PAUD yang dibahas dalam kegiatan belajar ini, ditujukan untuk pendidik (guru dan pengasuh) yang menginginkan kelasnya menjadi tempat yang menarik atau memadai sebagai tempat bermain dan belajar. Selain itu, dengan membaca kegiatan belajar ini, diharapkan para pendidik untuk lembaga PAUD tertarik mencoba menyusun ruangan sentra yang sesuai dengan kebutuhan, minat dan kondisi lingkungan di lembaga PAUD di manapun berada dan memberi kesempatan kepada pendidik untuk menata dan mendesain ruangan kelasnya dengan cara yang kreatif sehingga proses pengembangan kemampuan anak dapat lebih optimal.


Sumber :
Santoso,Soegeng.2009.Kesehatan & Gizi.Jakarta:Rineka Cipta


Template by:
Free Blog Templates